Anggaran Ratusan Juta untuk Pengadaan Sapi , Kemana Ternaknya?




Soppeng, berita-kontrol.com - Dugaan penyimpangan dalam pengadaan sapi di Desa Bulue, Kabupaten Soppeng, kembali mencuat ke permukaan. Rabu, (19/3/2025).

Pasalnya, anggaran sebesar Rp 350 juta yang seharusnya dialokasikan untuk pengadaan sapi serta Rp 70 juta untuk pembangunan kandang diduga tidak jelas penggunaannya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Bulue, Abdul Majid, mengaku tidak mengetahui adanya pengadaan sapi tersebut. Ia bahkan menegaskan bahwa sejak menjabat pada 2014 hingga saat ini, tidak pernah ada program pengadaan sapi di desanya.

Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh, dana tersebut telah digunakan untuk pengadaan sapi dan pembangunan kandang. Hal ini pun menimbulkan tanda tanya besar terkait keberadaan sapi-sapi yang seharusnya dibeli dengan anggaran tersebut.

Ketua Tim Monitoring, Investigasi, dan Pelaporan LHI, Mahmud Cambang, dengan tegas menyoroti kejanggalan ini dan menduga adanya indikasi kuat penyalahgunaan anggaran yang berpotensi merugikan masyarakat serta negara.

"Bantuan APBN untuk kelompok peternak ini seharusnya mencakup satu paket lengkap, mulai dari kandang, pembuatan kompos, hingga pengadaan sapi. Namun, hingga kini tidak ada transparansi terkait alokasi dana tersebut," ujar Mahmud Cambang.

Ia juga mengungkapkan bahwa Abdul Majid, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Kelompok sekaligus Kepala Dusun, merupakan penerima manfaat bantuan senilai lebih dari Rp 300 juta.

"Kami mendesak adanya transparansi penuh. Jika memang ada anggaran Rp 350 juta untuk pengadaan sapi dan Rp 70 juta untuk kandang, ke mana sapi-sapi itu sekarang? Jangan sampai ada indikasi korupsi yang merugikan masyarakat," tegasnya.

Mahmud juga meminta aparat penegak hukum segera turun tangan dan mengusut tuntas dugaan penyimpangan ini.

"Kami meminta aparat hukum segera bertindak. Masyarakat berhak tahu ke mana perginya sapi-sapi tersebut. Ini bukan sekadar masalah administrasi, tetapi menyangkut hak rakyat serta potensi kerugian negara," pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai dugaan penyimpangan ini. Masyarakat pun menanti langkah tegas aparat dalam mengungkap kasus ini.


0 Komentar